Kamis, 20 Juli 2017

laporan bakteriologi vibrio sp



LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IV
IDENTIFIKASI BAKTERI SPESIEMEN USAP REKTAL
“VIBRIO SP”


Logo UNAIR.png
 











Disusun oleh :
Kelompok : VI
Wiwin Nur Haliza ( 151510113032)



D3 ANALIS MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

I.  PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

             Infeksi atau penyakit salah satunya dapat disebabkan oleh karena mikroorganisme yang memasuki atau meninggalkan inang lewat rute mulut usus. Infeksi semacam ini di sebut juga infeksi enteric, karena ususlah yang terinfeksi. Penyakit ini terjadi karena meminum air tercemar ataupun memakan makanan yang terkontaminasi. Sebenarnya sumber infeksi itu bukan berasal dari makanan ataupun minuman, melainkan berasal dari tinja yang berasal ari manusia( atau hewan) yang telah mencemari makanan ataupun minuman. Tinja tersebut mangandung pathogen – pathogen enterik bila berasal dari orang sakit atau penular penyakit. Pemindahan organisme- organisme penyakit dapat terjadi secara lebih langsung daripada ini. Misalnya, benda- benda yang secara potensial tercemari mikroorganisme patogenik. Benda tercemar  ini mungkin pula dicemari oleh serangga, seperti lalat rumah umum yang sebelumnya telah hinggap pada kotoran.
             Infeksi oleh karena mirkoorganisme ini dapat menimbulkan beberapa gejala klinis terhadap penderita, seperti muntah, berak seperti air beras dalam jumlah banyak yang mengakibatkan dehidrasi( kekeringan), kehilangan elektrolit dan naiknya kemasaman darah. Pada kasus yang parah, terjadi kehilangan cairan serta elektrolit dengan cepat dari saluran pencernaan.  

           

1.2. Tujuan
1. Mengidentifikasi bakteri vibrio pada specimen usap rektal, dengan menggunakan media selektif dan uji biokim
     2. Mengetahui hasil pada media selektif dan uji biokim untuk bakteri klebsiella



















II.  METODE PRAKTIKUM

2.1 Tanggal Pelaksanaan

Hari / Tanggal praktikum

2.2 Prosedur
A.  Cara kerja                    :
1.      Penanaman spesimen feses pada media TCBS agar
a.       Siapkan alat dan bahan.
b.      Ose disterilkan pada bunsen.
c.       Ujung  ose didinginkan pada dinding dalam tabung media.
d.      Ambil kuman pada spesimen feses dengan ujung ose.
e.       Kuman ditanam pada media TCBS agar secara zig – zag ( streak ).
f.       Ose disterilkan pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
g.      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam.
2.      Penanaman spesimen feses pada media APW agar
a.       Siapkan alat dan bahan.
b.      Sterilkan ose pada bunsen.
c.       Ujung ose didinginkan pada dinding dalam tabung media.
d.      Kuman diambil pada spesimen feses dengan ujung ose.
e.       Kuman ditanam pada media APW
f.       Ose disterilkan pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
g.      Media yang ditanam kuman diinkubasi selama 1 x 24 jam.
3.      Pengecatan Gram
a.       Pembuatan preparat
1)      Preparat dipanaskan di atas bunsen.
2)      Ose disterilkan pada bunsen.
3)      Ose dimasukkan pada larutan NaCl 0.85% dan diteskan sedikit NaCl 0.85% pada preparat.
4)      Kuman diambil dengan ujung ose .
5)      Kuman diratakan dengan ose pada preparat.
6)      Preparat dipanaskan agar kuman mati dan terfiksasi pada preparat.
7)      Ose disterilkan.
b.      Pengecatan preparat
1)      Larutan  AOCV diteteskan sampai merata, menunggu selama ± 1 menit
2)      Dibilas  dengan akuades mengalir dan ditunggu selama 5 detik
3)      Testekan larutan lugol sampai merata, menunggu selama ± 1 menit
4)      Bilas dengan akuades mengalir dan menunggu selama 5 detik
5)      Teteskan larutan aseton alkohol sampai merata, diamkan 5-15 detik.
6)      Bilas dengan akuades mengalir
7)      Teteskan  larutan safranin sampai merata, menunggu selama ± 30 detik.
8)      Bilas dengan akuades mengalir
9)      Keringkan preparat dengan kertas tiAPWue pada sisi ulasan lalu mengeringkan pada udara.
10)  Lihat  dan amati warna dan morfologi kuman dengan mikroskop pada perbesaran 1000 kali dengan bantuan minyak immerse.
4.      Penanaman koloni kuman pada media Nutrient agar slant ( Sebagai stok kuman )
a.       Siapkan alat dan bahan.
b.      Sterilkan ( red heat ) ose pada bunsen.
c.       Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
d.      Ambil koloni kuman pada media APW agar dengan ujung ose.
e.       Tanam koloni kuman pada media NAS secara spiral.
f.       Sterilkan ose (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
g.      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam.
5.      Uji Biokimia :
a.       Uji Oksidase
1)        Siapkan alat dan bahan
2)        Bersihkan object glass dengan cara flaming
3)        Letakkan kertas saring pada object glass
4)        Sterilkan ose di atas Bunsen, kemiudian di dinginkan
5)        Ambil koloni kuman dari media NAS dan meletakkanya di atas kertas saring, Bakar ose agar tidak terjadi kontaminasi
6)        Tambahkan 1 –1 Dimethyl  Para-phenil Hidroklorida 1%  di atas  kertas saring,yang terdapat koloni.
7)        Langsung di lihat perubahan warna yang terjadi
b.      Penanaman pada media Triple sugar iron
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) jarum penusuk pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung jarum penusuk pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung jarum penusuk.
5)      Tanam koloni kuman pada media TSI dengan cara menusuk (sampai ½ media).
6)      Sterilkan jarum penusuk (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam.
c.       Uji Indol
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) ose pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5)      Tanam koloni kuman pada media Indol dengan cara mencelupkan ose.
6)      Sterilkan ose (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam
8)      Teteskan reagen kovac pada media.
9)      Kocok dinding tabung agar media dan reagen tercampur rata.
10)   Amati terbentuknya cincin merah pada media.
d.      Penanaman pada media semisolid
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) jarum penusuk pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung jarum penusuk pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung jarum penusuk.
5)      Tanam koloni kuman pada media semisolid dengan cara menusuk (sampai ½ media).
6)      Sterilkan jarum penusuk (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam
e.       Uji Methyl Red (MR)
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) ose pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5)      Tanam koloni kuman pada media Tryptophane dengan cara mencelupkan ose pada media.
6)      Sterilkan ose (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 5 hari.
8)      Teteskan reagen methyl red.
9)      Amati perubahan warna yang terjadi.
f.       Uji Voges Proskauer (VP)
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) ose pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5)      Tanam koloni kuman pada media Tryptophane dengan cara mencelupkan ose pada media.
6)      Sterilkan ose (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 2 hari.
8)      Teteskan reagen α napthol & KOH.
9)      Amati perubahan warna yang terjadi.
g.      Penanaman pada media Simmons citrate agar.
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) ose pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5)      Tanam koloni kuman pada media Simmons citrate agar dengan cara streak.
6)      Sterilkan ose (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam.
h.      Penanaman pada media Urea.
1)      Siapkan alat dan bahan.
2)      Sterilkan ( red heat ) ose pada bunsen.
3)      Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4)      Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5)      Tanam koloni kuman pada media Christensen’s urea agar dengan cara streak.
6)      Sterilkan ose (red heat) pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7)      Inkubasi media yang ditanam kuman selama 1 x 24 jam

III.  HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1.      Penanaman spesimen feses pada media TCBS agar
Penanaman spesimen kuman pada media TCBS agar plate  dengan metode streak (zig zag ) dan Inkubasi 1 x 24 jam.
Hasil :
Kuman tidak meragi laktosa (-) à colorleAPW colony.






Penanaman spesimen feses pada media APW agar

Penanaman spesimen kuman pada media APW agar plate, dan inkubasi selama 1x24 jam.
Hasil :Tumbuh kuman, koloni mukoid,Sehingga kemungkinan kuman jenis klebsiella sp

2.      Pengecatan Gram
Koloni kuman pada pembesaran 1000 x dengan oil immersion

Gambar diperbesar, sehingga tampak morfologi kuman berbentuk batang dan berwarna merah à Bacil Gram (-)







Penanaman koloni kuman pada media Nutrient agar slant
Line Callout 2: Gas (-) )
Penanaman koloni kuman pada media Nutrient agar slant ( sebagai stok kuman) kemudian inkubasi selama 1 x 24 jam.
Hasil :
Media terangkat keatas / produksi gas (-) dikarenakan kuman tersebut : kuman fakultatif anaerob serta koloni kuman tumbuh sebagai stok kuman.

3.      Penanaman kuman pada media TSI
Line Callout 2: Gas (+)
Media pecah
                    
Penanaman koloni kuman pada media Triple sugar iron (mengetahui fermentasi glukosa,lactosa, sukrosa.mengetahui kuman produksi gas serta H2S), kemudian inkubasi selama 1x24 jam.
Hasil :     
Acid / Acid  H2S (-)  G  (+)
*(fermentasi lac (+), suk (+), glu (+))
* Menggambarkan jenis kuman    :
   Klebsiella sp.


Penanaman kuman pada media indol

Penanaman koloni kuman pada media Triptophane
(mengandung as.amino tryptophane),inkubasi 24 jam
Pemberian reagen kovac untuk mendeteksi keberadaan gugus indol.
Hasil : Indol (-)
Sehingga tidak terbentuk cincin merah


4.      Penanaman kuman pada media Semisolid
Penanaman kuman pada media semisolid (yang telah diberi indikator tetrazolium) , inkubasi 1 x 24 jam
Hasil : mikroorganisme motil (+)
Sehingga didapatkan mikroorganisme tumbuh menyebar pada media


5.      Penanaman kuman pada media MR
*Penanaman kuman
*Inkubasi selama 5 hari
*Ditetesi dengan 5 tetes  merah methyl
Hasil tes (+)
Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada media à m.o sanggup membentuk acethyl-methyl-carbinol dari pemecahan glukosa

6.      Penanaman kuman pada media VP
*Penanaman kuman
* Inkubasi selama 2 hari
*Ditetesi dengan  α Naphtol dan KOH
Hasil percobaan : (-) Negatif
Warna media tetap/ tidak berubah menjadi merah

7.      Penanaman kuman pada media Simmons sitrat

Penanaman koloni kuman pada media simmons citrate agar ( yang mengandung brom-thymol blue, garam amonium, Na citrat), inkubasi 1 x 24 jam.

Hasil : Uji citrat (+)
perubahan warna menjadi biru, karena pH menjadi alkali
*mikroorganisme menggunakan citrat sebagai sumber hidrat arang menjadi amonia.

8.      Penanaman kuman pada media urea

Penanaman koloni kuman pada media Christensen’s urea agar (mengandung urea dan indikaror merah-phenol), inkubasi 1 x 24 jam.
Hasil : Tes urea (-)
*Warna media tetap
*kuman tidak mempunyai urease, sehingga tidak memecah urea dan membentuk amonia.

3.2 Pembahasan
            Dari hasil praktikum identifikasi baktari dari specimen tinja di dapatkan hasil isolsi pada :
            Mac conkey (MAC) agar merupaka media deferensial selektif, untuk menumbuhkan enterobacteriaceae dan bakteri gram negative yang lain, serta membedakan bakteri yang lactose fermenter dan non laktosa fermenter. (Alimsardjono,dkk.,2015:235) 
            Dari penanaman kuman pada media TCBS didapatkan bahwa koloni koloni berbentuk bulat, cembung, pinggiran rata, dan koloni yang khas yaitu sangat basah ( mukoid). Pada media, bakteri klebsiella dapat tumbuh koloni yang mukoid, keabu-abuan dan permukaan koloni seperti mengkilatsehingga dapat diduga kuman tersebut merupakan kuman dengan non laktosa fermenter.
           
            . Dan pada media selektif yaitu, Salmonella Shigella Agar, kuman dapat tumbuh.  
            Pada hasil praktikum, uji Indol adalah negative, uji indol di guanakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme yang mempunyai indophenol oksidase membentuk indol dari asam amino tryptophan.
(Karsinah dkk., 1994)     
           
Pada hasil praktikum, uji Tes MR (Metyl Red) menunjukan hasil negative. (Brooks dkk., 2001) Tes ini digunakan untuk  menguji kemampuan mikroorganisme membentuk asam campuran dari pemecahan glukosa (Karsinah dkk., 1994)
            Pada hasil praktikum, uji
Voges-Proskauer menunjukan hasil negative. Tes ini digunakan untuk  menguji kemampuan mikroorganisme membentuk asam campuran dari pemecahan glukosa (Karsinah dkk., 1994). Bakteri spesies klebsiella, enterobacter, dan serratia biasanya memberikan reaksi Voges-Proskauer yang pisitif (Brooks dkk., 2001). 
           
            Pada hasil praktikum, uji
Simon Citrat menunjukan hasil positive. Tes ini digunakan untuk  menguji kemampuan mikroorganisme yang menggunakan citrate sebagai sumber hidrat arang membentuk amoniak, media menjadi biru. Klebsiella adalah  salah satu  bakteri dengan uji citrate positive.(Brooks dkk., 2001)
           
Pada hasil praktikum, uji
motilitas menunjukan hasil negative. Tes ini digunakan untuk  menguji kemampuan mikroorganisme tumbuh menyebar.   
            Pada hasil praktikum, uji
TSI agar menunjukan hasil Acid/Acid, Tes ini digunakan untuk  menguji kemampuan mikroorganisme menyerang suatu karbohidrat yang tergabung dalam perbenihan dengan pembentukkan gas, dan tidak disertai  terbentuknya H2S.(Karsinah dkk., 1994).    
            Pada hasil praktikum, uji
urea menunjukan hasil positive.Tes ini digunakan untuk  menguji mikroorganisme yang mempunyai urease akan memecah urea membentuk ammonia, media menjadi merah muda. (Karsinah dkk., 1994).  Klebsiella adalah  salah satu  bakteri dengan uji urea positive.(Brooks dkk., 2001)
IV.  KESIMPULAN

            Setelah melakukan praktikum identifikasi bakteri melalui specimen tinja di dapatkan hasil bakteri klebsiella yang merupakan bakteri enterobacter, bakteri klebsiella selain dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan, tapi jug adapt mengakibatkan infeksi saluran pernapasan. Hasil praktikum di dapatkan sebagai berikut:
Tabel  Hasil Uji
No.
Nama Identifikasi
Hasil pengamatan
Hasil (+/-)
1.
Mac conkey
Tumbuh koloni kuman mukoid
Positif
2.
Salmonella Shigella Agar
Tumbuh koloni kuman
Positif
3.
Indol
Tidak terjadi perubahan warna pada media
Negative
4.
Metyl Red
Tidak terjadi perubahan warna pada media
Negative
5.
Voges Preskuer
Tidak terjadi perubahan warna pada media
Negative
6.
Simons Citrat
Terjadi perubahan warna dari hujauà biru
Positif
7.
TSI Agar
Terjadi perubahan warnaà kuning,
Positif
8.
Urea
Terjadi perubahan warnaà merah muda
Positif

DAFTAR PUSTAKA

 Dzen SM.1994. “Dasar-Dasar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Karsinah, Lucky HM, Suharto, Mardiastuti HW. 1994.Mikrobiologi Kedokteran.Binarupa aksara:Jakarta.

Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. 1995. Mikrobiologi Kedokteran.Penerbit Buku Kedokteran EGC:Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar