LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IV
IDENTIFIKASI BAKTERI SPESIEMEN USAP REKTAL
“VIBRIO
SP”
Disusun oleh :
Kelompok : VI
Wiwin Nur Haliza ( 151510113032)
D3 ANALIS MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Infeksi atau penyakit salah satunya
dapat disebabkan oleh karena mikroorganisme yang memasuki atau meninggalkan inang lewat rute mulut
usus. Infeksi semacam ini di sebut juga infeksi enteric, karena ususlah yang
terinfeksi. Penyakit ini terjadi karena meminum air tercemar ataupun memakan
makanan yang terkontaminasi. Sebenarnya sumber infeksi itu bukan berasal dari
makanan ataupun minuman, melainkan berasal dari tinja yang berasal ari manusia(
atau hewan) yang telah mencemari makanan ataupun minuman. Tinja tersebut
mangandung pathogen – pathogen enterik bila berasal dari orang sakit atau penular penyakit. Pemindahan organisme-
organisme penyakit dapat terjadi secara lebih langsung daripada ini. Misalnya,
benda- benda yang secara potensial tercemari mikroorganisme patogenik. Benda
tercemar ini mungkin pula dicemari oleh
serangga, seperti lalat rumah umum yang sebelumnya telah hinggap pada kotoran.
Infeksi
oleh karena mirkoorganisme ini dapat menimbulkan beberapa gejala klinis
terhadap penderita, seperti muntah, berak seperti air beras dalam jumlah banyak
yang mengakibatkan dehidrasi( kekeringan), kehilangan elektrolit dan naiknya
kemasaman darah. Pada kasus yang parah, terjadi kehilangan cairan serta
elektrolit dengan cepat dari saluran pencernaan.
1.2.
Tujuan
1.
Mengidentifikasi bakteri vibrio pada specimen usap rektal, dengan menggunakan
media selektif dan uji biokim
2. Mengetahui hasil pada media selektif dan
uji biokim untuk bakteri klebsiella
2.1
Tanggal Pelaksanaan
Hari
/ Tanggal praktikum
2.2
Prosedur
A. Cara kerja :
1. Penanaman spesimen
feses pada media TCBS
agar
a.
Siapkan alat dan bahan.
b. Ose
disterilkan pada bunsen.
c. Ujung
ose
didinginkan pada dinding dalam
tabung media.
d. Ambil kuman pada spesimen feses dengan ujung ose.
e. Kuman
ditanam pada media TCBS agar
secara zig – zag ( streak ).
f. Ose disterilkan pada bunsen agar tidak
terjadi kontaminasi.
g. Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam.
2. Penanaman spesimen
feses pada media APW agar
a.
Siapkan alat dan bahan.
b. Sterilkan
ose pada bunsen.
c. Ujung ose didinginkan pada dinding dalam tabung media.
d. Kuman
diambil pada spesimen feses
dengan ujung ose.
e. Kuman
ditanam pada media APW
f. Ose disterilkan pada bunsen agar tidak
terjadi kontaminasi.
g. Media yang ditanam
kuman diinkubasi selama 1 x 24 jam.
3. Pengecatan Gram
a. Pembuatan preparat
1) Preparat dipanaskan di atas bunsen.
2) Ose disterilkan pada bunsen.
3) Ose dimasukkan pada larutan NaCl 0.85%
dan diteskan sedikit NaCl 0.85% pada preparat.
4) Kuman diambil dengan ujung ose .
5) Kuman diratakan dengan ose pada
preparat.
6) Preparat dipanaskan agar kuman mati dan
terfiksasi pada preparat.
7) Ose disterilkan.
b.
Pengecatan preparat
1) Larutan
AOCV diteteskan sampai merata, menunggu selama ± 1 menit
2) Dibilas
dengan akuades mengalir dan ditunggu selama 5 detik
3) Testekan larutan lugol sampai merata,
menunggu selama ± 1 menit
4) Bilas dengan akuades mengalir dan
menunggu selama 5 detik
5) Teteskan larutan aseton alkohol sampai
merata, diamkan 5-15 detik.
6) Bilas dengan akuades mengalir
7) Teteskan
larutan safranin sampai merata, menunggu selama ± 30 detik.
8) Bilas dengan akuades mengalir
9) Keringkan preparat dengan kertas tiAPWue
pada sisi ulasan lalu mengeringkan
pada udara.
10) Lihat
dan amati warna
dan morfologi kuman dengan
mikroskop pada perbesaran 1000 kali dengan bantuan minyak immerse.
4. Penanaman koloni
kuman pada media Nutrient agar slant (
Sebagai stok kuman )
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Sterilkan ( red heat ) ose pada
bunsen.
c. Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
d. Ambil koloni kuman pada media APW
agar dengan ujung ose.
e. Tanam koloni kuman pada media NAS secara spiral.
f. Sterilkan ose (red heat) pada
bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
g. Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam.
5. Uji Biokimia :
a. Uji Oksidase
1)
Siapkan
alat dan bahan
2)
Bersihkan
object glass dengan cara flaming
3)
Letakkan
kertas saring pada object glass
4)
Sterilkan
ose di atas Bunsen, kemiudian di dinginkan
5)
Ambil
koloni kuman dari media NAS dan meletakkanya di atas kertas saring, Bakar ose
agar tidak terjadi kontaminasi
6)
Tambahkan
1 –1 Dimethyl Para-phenil Hidroklorida 1% di atas
kertas saring,yang terdapat koloni.
7)
Langsung di lihat perubahan warna yang terjadi
b. Penanaman pada
media Triple sugar iron
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) jarum
penusuk pada bunsen.
3) Dinginkan ujung jarum penusuk pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung jarum penusuk.
5) Tanam koloni kuman pada media TSI dengan cara menusuk (sampai ½ media).
6) Sterilkan jarum penusuk (red heat)
pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam.
c. Uji Indol
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) ose pada
bunsen.
3) Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5) Tanam koloni kuman pada media Indol dengan cara mencelupkan ose.
6) Sterilkan ose (red heat) pada
bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam
8) Teteskan reagen kovac pada media.
9) Kocok dinding tabung agar media dan reagen tercampur rata.
10) Amati terbentuknya cincin merah pada media.
d. Penanaman pada
media semisolid
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) jarum
penusuk pada bunsen.
3) Dinginkan ujung jarum penusuk pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung jarum penusuk.
5) Tanam koloni kuman pada media semisolid dengan cara menusuk (sampai ½
media).
6) Sterilkan jarum penusuk (red heat)
pada bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam
e. Uji Methyl Red (MR)
1)
Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) ose pada
bunsen.
3) Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5) Tanam koloni kuman pada media Tryptophane
dengan cara mencelupkan ose pada media.
6) Sterilkan ose (red heat) pada
bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
5 hari.
8) Teteskan reagen methyl red.
9) Amati perubahan warna yang terjadi.
f. Uji Voges Proskauer (VP)
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) ose pada
bunsen.
3) Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5) Tanam koloni kuman pada media Tryptophane
dengan cara mencelupkan ose pada media.
6) Sterilkan ose (red heat) pada
bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
2 hari.
8) Teteskan reagen α napthol &
KOH.
9) Amati perubahan warna yang terjadi.
g. Penanaman pada
media Simmons citrate agar.
1)
Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) ose pada
bunsen.
3) Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5) Tanam koloni kuman pada media Simmons
citrate agar dengan cara streak.
6) Sterilkan ose (red heat) pada
bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam.
h. Penanaman pada
media Urea.
1)
Siapkan alat dan bahan.
2) Sterilkan ( red heat ) ose pada
bunsen.
3) Dinginkan ujung ose pada dinding dalam tabung media.
4) Ambil koloni kuman pada media NAS dengan ujung ose.
5) Tanam koloni kuman pada media Christensen’s
urea agar dengan cara streak.
6) Sterilkan ose (red heat) pada
bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
7) Inkubasi media yang ditanam kuman selama
1 x 24 jam
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
1. Penanaman spesimen
feses pada media TCBS agar
|
|
Penanaman spesimen kuman pada media TCBS agar plate dengan metode streak (zig zag ) dan Inkubasi 1 x 24 jam.
|
Hasil :
Kuman tidak meragi laktosa (-) à colorleAPW
colony.
|
Penanaman spesimen feses pada media APW agar
|
|
Penanaman spesimen kuman pada media APW agar plate, dan inkubasi selama
1x24 jam.
|
Hasil :Tumbuh kuman, koloni
mukoid,Sehingga
kemungkinan kuman jenis klebsiella
sp
|
2. Pengecatan Gram
|
|
Koloni kuman pada pembesaran 1000 x dengan oil immersion
|
Gambar diperbesar,
sehingga tampak morfologi
kuman berbentuk batang dan berwarna merah à Bacil Gram
(-)
|
Penanaman koloni kuman pada media Nutrient agar slant
|
|
Penanaman koloni kuman pada media Nutrient agar slant ( sebagai stok kuman) kemudian inkubasi
selama 1 x 24 jam.
|
Hasil :
Media terangkat keatas /
produksi gas
(-) dikarenakan kuman tersebut
: kuman fakultatif anaerob serta koloni kuman tumbuh sebagai stok kuman.
|
3.
Penanaman kuman pada media TSI
|
|
Penanaman koloni kuman pada media Triple sugar iron (mengetahui fermentasi glukosa,lactosa,
sukrosa.mengetahui kuman produksi gas serta H2S), kemudian
inkubasi selama 1x24 jam.
|
Hasil :
Acid / Acid H2S (-) G (+)
*(fermentasi
lac (+), suk (+), glu (+))
* Menggambarkan jenis kuman :
Klebsiella sp.
|
Penanaman kuman pada media indol
|
|
|
Penanaman koloni kuman pada media Triptophane
(mengandung as.amino tryptophane),inkubasi 24 jam
|
Pemberian reagen kovac untuk mendeteksi keberadaan
gugus indol.
|
Hasil : Indol (-)
Sehingga tidak terbentuk cincin merah
|
4.
Penanaman kuman pada media Semisolid
|
|
Penanaman kuman pada media semisolid (yang telah diberi
indikator tetrazolium) , inkubasi 1 x 24 jam
|
Hasil : mikroorganisme motil (+)
Sehingga didapatkan mikroorganisme tumbuh
menyebar pada media
|
5.
Penanaman kuman pada media MR
|
|
*Penanaman kuman
*Inkubasi selama 5 hari
*Ditetesi dengan 5 tetes merah
methyl
|
Hasil
tes (+)
Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada media à
m.o sanggup membentuk acethyl-methyl-carbinol dari pemecahan glukosa
|
6.
Penanaman kuman pada media VP
|
|
*Penanaman kuman
* Inkubasi selama 2 hari
*Ditetesi dengan α
Naphtol dan KOH
|
Hasil
percobaan : (-) Negatif
Warna
media tetap/ tidak berubah menjadi merah
|
7.
Penanaman kuman pada media Simmons sitrat
|
|
Penanaman koloni kuman pada media simmons citrate agar
( yang mengandung brom-thymol blue, garam amonium, Na citrat), inkubasi 1 x
24 jam.
|
Hasil : Uji citrat (+)
perubahan warna menjadi biru, karena pH menjadi alkali
*mikroorganisme
menggunakan citrat sebagai sumber hidrat arang menjadi amonia.
|
8.
Penanaman kuman pada media urea
|
|
Penanaman koloni kuman pada media Christensen’s urea
agar (mengandung urea dan indikaror merah-phenol), inkubasi 1 x 24 jam.
|
Hasil : Tes urea (-)
*Warna media tetap
*kuman tidak mempunyai urease, sehingga tidak memecah
urea dan membentuk amonia.
|
3.2
Pembahasan
Dari
hasil praktikum identifikasi baktari dari specimen tinja di dapatkan hasil
isolsi pada :
Mac
conkey (MAC) agar merupaka media deferensial selektif, untuk menumbuhkan enterobacteriaceae dan bakteri gram
negative yang lain, serta membedakan bakteri yang lactose fermenter dan non
laktosa fermenter. (Alimsardjono,dkk.,2015:235)
Dari penanaman kuman pada media TCBS
didapatkan bahwa koloni koloni berbentuk bulat, cembung, pinggiran rata, dan
koloni yang khas yaitu sangat basah ( mukoid). Pada media, bakteri klebsiella
dapat tumbuh koloni yang mukoid, keabu-abuan dan permukaan koloni seperti
mengkilatsehingga dapat diduga kuman tersebut merupakan kuman dengan non laktosa fermenter.
. Dan pada media selektif yaitu, Salmonella Shigella Agar, kuman dapat tumbuh.
Pada hasil praktikum, uji Indol adalah negative, uji indol di guanakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme yang mempunyai indophenol oksidase membentuk indol dari asam amino tryptophan. (Karsinah dkk., 1994)
Pada hasil praktikum, uji Tes MR (Metyl Red) menunjukan hasil negative. (Brooks dkk., 2001) Tes ini digunakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme membentuk asam campuran dari pemecahan glukosa (Karsinah dkk., 1994)
Pada hasil praktikum, uji Voges-Proskauer menunjukan hasil negative. Tes ini digunakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme membentuk asam campuran dari pemecahan glukosa (Karsinah dkk., 1994). Bakteri spesies klebsiella, enterobacter, dan serratia biasanya memberikan reaksi Voges-Proskauer yang pisitif (Brooks dkk., 2001).
Pada hasil praktikum, uji Simon Citrat menunjukan hasil positive. Tes ini digunakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme yang menggunakan citrate sebagai sumber hidrat arang membentuk amoniak, media menjadi biru. Klebsiella adalah salah satu bakteri dengan uji citrate positive.(Brooks dkk., 2001)
Pada hasil praktikum, uji motilitas menunjukan hasil negative. Tes ini digunakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme tumbuh menyebar.
Pada hasil praktikum, uji TSI agar menunjukan hasil Acid/Acid, Tes ini digunakan untuk menguji kemampuan mikroorganisme menyerang suatu karbohidrat yang tergabung dalam perbenihan dengan pembentukkan gas, dan tidak disertai terbentuknya H2S.(Karsinah dkk., 1994).
Pada hasil praktikum, uji urea menunjukan hasil positive.Tes ini digunakan untuk menguji mikroorganisme yang mempunyai urease akan memecah urea membentuk ammonia, media menjadi merah muda. (Karsinah dkk., 1994). Klebsiella adalah salah satu bakteri dengan uji urea positive.(Brooks dkk., 2001)
IV. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum
identifikasi bakteri melalui specimen tinja di dapatkan hasil bakteri
klebsiella yang merupakan bakteri enterobacter, bakteri klebsiella selain dapat
menyebabkan infeksi saluran pencernaan, tapi jug adapt mengakibatkan infeksi
saluran pernapasan. Hasil praktikum di dapatkan sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji
No.
|
Nama Identifikasi
|
Hasil pengamatan
|
Hasil (+/-)
|
1.
|
Mac conkey
|
Tumbuh koloni kuman mukoid
|
Positif
|
2.
|
Salmonella Shigella Agar
|
Tumbuh koloni kuman
|
Positif
|
3.
|
Indol
|
Tidak terjadi perubahan warna pada media
|
Negative
|
4.
|
Metyl Red
|
Tidak terjadi perubahan warna pada media
|
Negative
|
5.
|
Voges Preskuer
|
Tidak terjadi perubahan warna pada media
|
Negative
|
6.
|
Simons Citrat
|
Terjadi perubahan warna dari hujauà biru
|
Positif
|
7.
|
TSI Agar
|
Terjadi perubahan warnaà kuning,
|
Positif
|
8.
|
Urea
|
Terjadi perubahan warnaà merah muda
|
Positif
|
DAFTAR PUSTAKA
Dzen
SM.1994. “Dasar-Dasar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Karsinah,
Lucky HM, Suharto, Mardiastuti HW. 1994.Mikrobiologi Kedokteran.Binarupa
aksara:Jakarta.
Brooks GF,
Butel JS, Ornston LN. 1995. Mikrobiologi Kedokteran.Penerbit Buku Kedokteran
EGC:Jakarta.